
Inspektur satu polisi I Dewa Ayu Santi Rendang atau Iptu Santi kembali popular setelah ikut dalam tim yang membongkar jaringan narkoba jenis sabu sabu di Jakarta dan Jawa Barat. Dia tergabung di Kanit 3 Narkoba Polres Metro Jakarta PusatPoldaMetroJayayang membongkarjaringannarkobadi Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat dan Hotel N1, Petamburan, Tanah Abang, DKI Jakarta. Iptu Santi dan tim membongkarjaringannarkobadengansabu310kgdengan nilai Rp 400 miliar, Rabu (12/5/2021).
Berikut ini sosoknya : Meski menjadi polisi wanita garang di siang hari di Polres Jakarta Pusat. Tapi, dia adalah sosok ibu rumah tangga penyayang anak dan suami selepas kerja.
Polwan berdarah Bali menjadi ibu rumah tangga untuk keluarga kecilnya. Ia mempunyai anak yang masih balita. "Suami saya itu sangat mendukung pekerjaan saya.
Ia mengakui memang butuh komitmen lebih dalam berumah tangga apalagi, suaminya juga mempunyai jalan karir tersendiri. "Kadang dia juga nanya, kok hari Sabtu Minggu kerja, tapi setelah kita jelaskan, dia langsung mengerti 'mama kerja tangkap penjahat' (Santi meniru suara anaknya),” katanya. “Jadi saya sangat bersyukur memiliki anak dan suami yang sangat mengerti pekerjaan saya.”
Iptu Santi menyebut, menjadi Polwan bukan tugas yang mudah apalagi, harus menjadi ibu rumah tangga baik di lingkungan keluarga. "Polwan itudouble jobselain kegiatan kantor juga tanggungjawab terhadap keluarga," kataIptuSanti. Iptu Santi mengaku sudah terbiasa menghadapi pelaku kejahatan jalanan yang dikenal sadis.
“Saya santai saja.Tohini sudah risiko pekerjaan yang saya jalani,”kata Santi. Santi mengaku, sudah terbiasa bekerja sebagai penyidik seraya mengasuh sang buah hati. Tak jarang, ia harus berangkat pagi dari rumahnya di kawasan Jakarta Timur untuk bekerja memimpin Apel.
Padahal, malam harinya ia harus mengikuti patroli keamanan dan memburu pelaku kejahatan lainnya. Iptu Santi berujar, pernah suatu kali ketika mengasuh sang bayi, panggilan mendesak menghampirinya lantaran ada tawuran antar pelajar. “Itu kejadianya malam malam. Saya lagi asuh anak tapi ada panggilan. Ya saya jalani. Kebetulan suami juga mendukung saya,” kata pembawa baki Bendera Pusaka Merah Putih ini tahun 2008 lalu.
Ia yakin, tugasnya sebagai Polisi bisa memberikan manfaat kepada masyarakat luas. Perwira Polwan Polda Metro Jaya, Iptu Santi atau I Dewa Ayu Santi Rendang ternyata bukan polisi biasa. Selain pernah mengeyam pendidikan sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2008 lalu.
Ternyata, dia dikenal sebagai polisi pemberani. Ada suatu ketika dia berhadapan dengan penjahat. Iptu Santi dengan tidak segang ingin menembak para penjahat itu.
Cerita itu terjadi ketika awal 2020 lalu. Saat itu, Iptu Dewa Ayu Santi Rendang ramai diperbincangkan publik karena aksinya menangkap dua jambret yang menyasar remaja di kawasan Kemayoran, 2020 lalu. Saat menjabata Kanit Reskrim PolsekKemayoran, IptuSanti memimpin penangkapan dua bandit spesialis penjambretan.
Kedua bandit yang belasan kali beraksi di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat. Mereka pun tak berkutik ketika IptuSanti menembak bila nekat kabur. Dor!
Suara tembakan memecah dari pistol Iptu Santi. “Berhenti atau kami tembak!,” perintah IptuSanti kala itu. Suara letusan senjata api itu membuat bandit berinisial, MH (27 dan S (30) berhenti berlari.
Keduanya tak berkutik di tangan IptuSanti. Mereka pun langsung digelandang ke PolsekKemayoran. “Sudah biasa. Itu tugas polisi menangkap penjahat,” kata Santi.
Sejak lulus Akpol 2013, dia ditugaskan di bidang reserse. Iptu Santi pernah menjadi Kanit Perlindungan dan Anak Perempuan Satreskrim Polres Jakarta Pusat. Pada bulan Maret 2018 dia membuat program ‘Polisi Sahabat Remaja’.
Tim ini beranggotakan reserse dan binmas yang berkunjung ke mal memantau anak sekolah yang membolos, nongkrong, dan tawuran. Program ini terbilang sukses, sebab tingkat kenakalan remaja di wilayah Jakarta Pusat turun drastis.